Pemindahan Ibu Kota Tidak Akan Merusak Hutan Yang Sudah Ada

Pemindahan Ibu Kota Tidak Akan Merusak Hutan Yang Sudah Ada
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil memastikan, pemindahan ibu kota tidak akan merusak keberadaan hutan yang ada di Kalimantan Timur (Kaltim). Pemerintah memang menyiapkan tanah seluas 180 ribu hektare (ha) di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

"Jangan khawatir, banyak orang yang mengatakan 'eh di Kalimantan nanti dirusak hutannya'. Enggak, kami sangat sadar dan pemerintah sangat komitmen (menjaga hutan)," ujar dia dalam konferensi pers di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (27/8/2019).

Menurut Sofyan, pembangunan ibu kota baru akan tetap berkonsep green city seperti yang direncanakan sejak awal. Sehingga tidak akan berdampak pada perusakan hutan.

"Kota ini diharapkan akan menjadi kota yang indah sekali karena hutannya lebat, tanahnya luas, kalau di Jakarta sekarang ini mau bernafas dengan suasana hutan saja tidak ada," kata dia.

Dia menyatakan, ibu kota baru tersebut akan dibangun dengan memberikan kenyamanan bagi penduduk yang tinggal disana. "Jadi ini akan beda dari ibu kota pada umumnya, yang enggak friendly dengan pejalan kaki ataupun anak-anak. Ini akan jadi ibu kota yang indah," imbuhnya.

Adapun dari 180 ribu ha lahan yang tersedia, di mulai dengan pembangunan kawasan induk ibu kota dengan seluas 40 ribu ha. Sehingga, suatu saat di masa depan bisa dilakukan perluasan. Sofyan memastikan, sekitar 90% tanah yang berada di lokasi ibu kota baru merupakan milik pemerintah. Oleh sebab itu, pengadaan lahan untuk pemindahan ibu kota bukanlah hal yang sulit.

"Jadi mudah-mudahan seminimal mungkin ada pembebasan tanah," ujarnya.

Comments

Popular posts from this blog

Perbedaan Sinar UVA dan UVB Serta Pengaruhnya Pada Kulit

Tanaman Yang Dapat Ditaruh Di Kamar Tidurmu

Keluarga Korban Tabrak Lari Grabwheels Minta Keadilan